


Tangan dan kakinya mempunyai jari-jari yang mirip dengan manusia yang digunakannya untuk bertengger di pohon dan ekornya digunakan untuk keseimbangan. Anda bisa melihat saat jari tengahnya mulur dan tulang pergelangannya yang panjang bekerja seperti shock absorber. Hal ini membantunya melompat dari dahan yang satu ke dahan yang lainnya dengan mudah. Kepalanya sangat mirip dengan kepala burung hantu karena bentuknya dan pertemuan yang unik di tengah-tengah sinus dan tengkoraknya membuatnya mampu memutar kepalanya 180 derajat. Tarsier juga memiliki gigi-gigi yang tajam untuk membantunya memangsa serangga selama berburu di malam hari.
Tarsier lebih suka tinggal di lubang-lubang di pohon atau akar-akar bambu meski masih mungkin menemukannya di tempat lain. Hewan ini banyak melakukan aktivitasnya di malam hari, meski sekali-kali Anda bisa memergokinya di siang hari. Para pejantan dan betinanya diketahui hidup berkelompok, dengan sang betina yang menjadi pengasuh tarsier-tasier muda. Mereka mengeluarkan suara-suara unik saat menantang, masa kawin, berkumpul di kelompoknya, dll. Kelenjar epigastric dari tarsier jantan digunakan untuk membantu penciumannya, sementara Anda juga bisa menemukan isyarat-isyarat gerakan wajahnya yang memiliki arti.
Tarsier mencapai kedewasaan seksual saat berumur 2 tahun. Sang betina mengalami panas berulang sampai kira-kira 23 hari dan mengeluarkan suara-suara unik untuk memberitahukan masa suburnya. Masa kehamilannya mencapai 6 bulan sementara masa hidup tarsier sendiri bisa mencapai 12 hingga 20 tahun. Proses kelahiran dan pertumbuhan bayi tarsier berlangsung sangat cepat. Bayi-bayi tarsier disapih setelah 60 hari dan bahkan sudah bisa berjalan dengan sendirinya dalam waktu 19 hari setelah kelahirannya.
Saat ini tarsier di Filipina terancam akan mengalami kepunahan akibat kerusakan di habitat hutan alamnya. Pembukaan lahan hutan dengan dibakar dan illegal logging menjadi biang keladi menurunnya jumlah tarsier. Ditambah lagi dengan adanya aksi perburuan tarsier dimana tarsier ini sering dijadikan suvenir untuk turis. Saat ini tarsier telah dinyatakan sebagai hewan yang dilindungi, tapi jika pemerintah Filipina tidak serius menanganinya bukan tidak mungkin tarsier akan punah dalam waktu yang tidak lama lagi.
Sumber: Kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar